Mangkubumi : Asal Sebuah Daerah
Di Tasikmalaya ada daerah bernama Mangkubumi, yang sekarang menjadi nama sebuah Kecamatan di wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Asal kata Mangkubumi diambil ketika Nyi Sakrembong dan Nyi Kondanghapa menyambung bambu yang dipakai untuk memikul Jenazah suami keduanya yang bernama Prabudilaya.
Ketika sampai di daerah tak bertuan itu bambu pikulan (bhs:sunda; Rancatan) patah. Sementara tidak ada bambu untuk mengganti. Dengan kesaktian yang dimiliknya mengambil tanah lempung untuk menyambung bambu tersebut. Dari kejadian itu daerah yang awalnya tidak bernama menjadi sebuah kampung (Mangkubumi: bhs sunda) artinya mengambil tanah untuk dijadikan perekat.
Kisah ini bersamaan dengan penamaan daerah-daerah di Tasikmalaya. Khususnya mengenai sejarah Situ Geude, Situ Cibeureum, Situ Cipajaran, Sambong hilir, Sambong Tengah.
Dikisahkan bahwa orang yang pertama membuat perkampung di daerah Mangkubumi adalah ibunya Prabudilaya. Sehingga ia dikenal dengan sebutan Nyimas Mangkubumi. Setelah menemukan kuburan Prabudilaya dan untuk merawatnya ia memutuskan tinggal di daerah dekat Situ Geude, yang akhirnya daerah itu menjadi perkampungan yang maju.
Dari sebagian keturunan Nyimas Mangkubumi. Bahwa dari keturunan anak sulungnya bernama Raden Demung yang tinggal di Cipancur Singaparna lah yang melahirkan masyarakat Tasikmalaya bagian Singaparna, Mangkubumi dan daerah sekitarnya.
Raden Demung memiliki putra sepuluh, diantara yang diceritakan leluhur antara lain.
1. Raden Djajoeda: memperistri orang Cigantang Mangkubumi dan tinggal di sana.
2. Raden Satjakoesoemah: memperistri orang Cisompet Singaparna
3. Demang Ageung: beristri pada orang Taneuh Bereum (Singaparna). Dan tinggal di sana dengan neneknya Nyi Mas Mangkubumi
4. Dalem Singadjaja: (pen: Ada yang tau ini daerah mana?)
Atas permintaan Raden Demung, Nyi Mas Mangkubumi akhirnya menghabiskan masa tuanya di daerah Singaparna (Taneuh Bereum).
Selain dari keturunan Raden Djajoeda yang tinggal di Mangkubumi. Diceritakan pula bahwa dari keturunan Raden Satjakoesoemah juga tinggal dan menetap di sekitar daerah Mangkubumi dengan silsilah:
1. Nyi Mas Mangkubumi, berputra
2. Raden Demung,
3. Raden Satjakoesoemah,
4. Raden Bagoes Katir (beristri orang Mangkubumi)
5. Nyi Mas Winana (bersuami: Syekh Bagoes Kalam asal Cirebon putra dari Syekh Mandoeng)
6. Embah Poetra
7. Ki Panggin,
8. Ki Kamaloedin
9. Kapidin
10. Padaraksa
11. Amboe Lidjem
12. Ki Pidjem (yang pertama kali mengurus Makam Prabudilaya, diteruskan keturunannya)
Cat: Prabudulaya berasal dari Sumedang, di Gunung Simpay keturunan Tajimalela,